Breaking News

Facebook

Follow Us

Recent

Rabu, 31 Oktober 2018

PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ

PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ: NABI MUHAMMAD DI LANGIT PERTAMA

Untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban manusia, ada seseorang yang berdiri di pintu-pintu langit. Kemudian memasukinya. Dan bertemu dengan mereka yang ada di dalamnya. Orang tersebut adalah Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tiba di Langit Dunia
Langit pertama yang juga dikenal dengan langit dunia adalah persinggahan berikutnya Nabi Muhammad. Sebelumnya, beliau mengendari Burak dari Mekah menuju Jerusalem. Setelah itu beranjak menaiki tangga menuju langit pertama.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَانْطَلَقَ بِي جِبْرِيلُ حَتَّى أَتَى السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَاسْتَفْتَحَ، فَقِيلَ: مَنْ هَذَا؟ قَالَ: جِبْرِيلُ. قِيلَ: وَمَنْ مَعَكَ؟ قَالَ: مُحَمَّدٌ. قِيلَ: وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ؟ قَالَ: نَعَمْ. قِيلَ: مَرْحَبًا بِهِ فَنِعْمَ المَجِيءُ جَاءَ فَفَتَحَ
Kemudian Jibril beranjak bersamaku hingga kami tiba di langit dunia. Ia meminta dibukakan. Penjaga langit pertama bertanya, “Siapa?” “Jibril”, jawabnya. Ia kembali bertanya, “Siapa yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.”
“Apakah ia diutus kepada-Nya”, tanyanya lagi. “Iya”, jawab Jibril. Malaikat itu berkata, “Selamat datang. Sebaik-baik orang yang datang telah tiba.” Ia pun membuka (pintu langit).
Untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban manusia seorang manusia, dalam keadaan hidup, berdiri di pintu-pintu langit. Menunggu pintu-pintu itu dibukakan untuknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam paham betul bahwa langit-langit itu memiliki pintu. Sebagaimana firman Allah Ta’ala tatkala menyifati orang-orang kafir.
لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ
“Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit…” [Quran Al-A’raf: 40].
Dan firman Allah ketika mengisahkan kebinasaan kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ
“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.” [Quran Al-Qamar: 11].
Karena itu, ketika berdiri di depan pintu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“فَضَرَبَ -أي جبريل- بَابًا مِنْ أَبْوَابِهَا..”.
“Dia mengetuk -yaitu Jibril- pintu-pintu…”
Akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengabarkan kepada kita tentang pintu tersebut. Bagaimana bentuknya. Warnanya. Dan sifat-sifatnya. Karena itu, kita pun tidak berkepentingan menerka-nerka dan membayangkan bagaimana bentuk pintu-pintu langit itu.
Penjaga pintu langit itu menanyakan siapa yang mengetuk. Hal ini menunjukkan yang di dalam langit tidak mengetahui siapa yang berada di luar. Atau penjaga langit itu tidak mengenal perwujudan Jibril dalam bentuk manusia ketika itu. Ketika Jibril menyebutkan dirinya, ia bertanya tentang siapa yang bersamanya. Dalam riwayat al-Bukhari dari Abu Dzar, penjaga langit itu bertanya,
هَلْ مَعَكَ أَحَدٌ؟
“Apakah engkau bersama seseorang?”
Dari riwayat ini, kita bisa memahami penjaga langit tidak melihat siapa yang di luar. Jibril pun menjawab,
نَعَمْ مَعِي مُحَمَّدٌ
“Iya, aku bersama Muhammad.”
Jawaban ini merupakan bentuk pengagungan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ini menunjukkan bahwa penghuni langit mengenal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebelum peristiwa ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada kita sifat langit dunia. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
“إِذَا قَضَى اللهُ الأَمْرَ فِي السَّمَاءِ، ضَرَبَتِ المَلاَئِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ، كَأَنَّهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ، فَإِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا: مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوا لِلَّذِي قَالَ: الحَقَّ، وَهُوَ العَلِيُّ الكَبِيرُ. فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُ السَّمْعِ، وَمُسْتَرِقُ السَّمْعِ هَكَذَا بَعْضُهُ فَوْقَ بَعْضٍ -وَوَصَفَ سُفْيَانُ (هو سفيان بن عيينة أحد رواة الحديث) بِكَفِّهِ فَحَرَفَهَا، وَبَدَّدَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ- فَيَسْمَعُ الكَلِمَةَ فَيُلْقِيهَا إِلَى مَنْ تَحْتَهُ، ثُمَّ يُلْقِيهَا الآخَرُ إِلَى مَنْ تَحْتَهُ، حَتَّى يُلْقِيَهَا عَلَى لِسَانِ السَّاحِرِ أَوِ الكَاهِنِ، فَرُبَّمَا أَدْرَكَ الشِّهَابُ قَبْلَ أَنْ يُلْقِيَهَا، وَرُبَّمَا أَلْقَاهَا قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ، فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ، فَيُقَالُ: أَلَيْسَ قَدْ قَالَ لَنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا: كَذَا وَكَذَا. فَيُصَدَّقُ بِتِلْكَ الكَلِمَةِ الَّتِي سَمِعَ مِنَ السَّمَاءِ.
“Apabila Allah memutuskan sebuah perintah di langit, para malaikat menundukkan sayap-sayap mereka dengan penuh takut, bagaikan suara rantai yang ditarik di atas batu putih. Apabila telah hilang rasa takut dari hati mereka, mereka bertanya, ‘Apa yang dikatakakan oleh Tuhan kalian?’ Jibril menjawab, ‘Tentang kebenaran dan Ia Maha Tinggi lagi Maha Besar’. Lalu para pencuri berita langit (setan) mendengarnya. Mereka para pencuri berita langit itu sebagian mereka di atas sebagian yang lain.
-Sufyan (rawi hadits) mencontohkan dengan jari-jarinya- yang paling di atas mendengar sebuah kalimat lalu membisikannya kepada yang di bawahnya. Kemudian selanjutnya ia membisikan lagi kepada yang di bawahnya. Dan begitu seterusnya sampai ia membisikannya kepada tukang sihir atau dukun. Kadang-kadang ia disambar oleh bintang berapi sebelum menyampaikannya atau ia telah menyampaikannya sebelum ia disambar oleh bintang berapi. Kemudian setan mencampur berita tersebut dengan seratus kebohongan. Orang-orang berkomentar: bukankah ia telah berkata kepada kita pada hari ini dan ini… maka ia dipercaya karena satu kalimat yang pernah ia dengan langit tersebut’.” (HR. al-Bukhari, 4/1804 (4522)).
Peristiwa mendengar ini terjadi ketika diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Firman Allah Ta’ala:
فَمَنْ يَسْتَمِعِ الآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
“Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” [Quran Jin: 9]
Dan firman Allah Ta’ala:
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ (6) وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ (7) لاَ يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلإِ الأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ (8) دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ (9) إِلاَّ مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ
“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka, syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.” [Quran Ash-Shaffat: 6-10].
Berangkatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ke langit merupakan peristiwa istimewa. Karena itu, penjaga pintu langit menyambut beliau dengan bahagia dan mengucapkan, “Selamat datang. Sebaik-baik orang yang datang telah tiba.”
Namun demikian, rasa bahagia penyambutan Nabi ini tidak membuat mereka luput dari amanah dalam menjaga pintu langit. Mereka tetap bertanya, “Apakah dia diutus kepada-Nya?” Padahal Jibril adalah pemimpin mereka. Pemimpin mereka membawa manusia yang mereka kenal sebagai manusia mulia. Yang tidak mungkin kedatangan manusia sampai ke pintu langit dan didampingi Jibril, pasti atas izin Allah. Tapi mereka tetap menanyakan hal itu. Hal ini menunjukkan betapa malaikat tidak memaksiati Allah dalam tugas-tugas yang Allah berikan pada mereka.
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” [Quran An-Nahl: 50].
Kemudian penjagan pintu langit pun membukakan pintu. Jibril memasuki langit pertama bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di sini, Nabi Muhammad berjumpa dengan bapak manusia, Adam ‘alaihissalam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan:
فَلَمَّا فَتَحَ عَلَينَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَإِذَا رَجُلٌ قَاعِدٌ عَلَى يَمِينِهِ أَسْوِدَةٌ، وَعَلَى يَسَارِهِ أَسْوِدَةٌ، إِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَمِينِهِ ضَحِكَ، وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَسَارِهِ بَكَى، فَقَالَ: مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالاِبْنِ الصَّالِحِ. قُلْتُ لِجِبْرِيلَ: مَنْ هَذَا؟ قَالَ: هَذَا آدَمُ، وَهَذِهِ الأَسْوِدَةُ عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ نَسَمُ بَنِيهِ، فَأَهْلُ اليَمِينِ مِنْهُمْ أَهْلُ الجَنَّةِ، وَالأَسْوِدَةُ الَّتِي عَنْ شِمَالِهِ أَهْلُ النَّارِ، فَإِذَا نَظَرَ عَنْ يَمِينِهِ ضَحِكَ، وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ شِمَالِهِ بَكَى
Ketika pintu langit dibukakan untuk kami, ternyata ada seseorang yang sedang duduk. Di sebelah kananya terdapat sekelompok besar orang. Demikian juga di sebelah kirinya. Apabila ia menoleh ke sebelah kanan, ia tersenyum. Saat menoleh ke sebelah kiri, ia menangis.
Lalu orang itu berkata, ‘Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.’ Aku bertanya kepada Jibril, ‘Siapakah dia?’ Jibril menjawab, Dialah Adam Alaihis Salam, dan orang-orang yang ada di sebelah kanan dan kirinya adalah ruh-ruh anak keturunannya. Mereka yang ada di sebelah kanannya adalah para ahli surga sedangkan yang di sebelah kirinya adalah ahli neraka. Jika dia memandang ke sebelah kanannya dia tertawa dan bila memandang ke sebelah kirinya dia menangis.’ (HR. al-Bukhari dalam Kitab ash-Shalah (342)).
Pertemuan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Nabi Adam ‘alaihissalam di langit pertama merupakan penggambaran yang jelas. Adam adalah manusia pertama. Ia adalah ayah dari semua manusia. Termasuk para nabi. Ia berjumpa dengan putranya yang paling mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk orang yang paling berbahagia dengan kemuliaan keturunannya ini. Kegembiraan itu terlihat dari ucapan beliau:
مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالاِبْنِ الصَّالِحِ
“Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.”
Dalam riwayat lain disebutkan:
مَرْحَبًا وَأَهْلاً بِابْنِي، نِعْمَ الاِبْنُ أَنْتَ
“Selamat datang wahai anakku. Engkau adalah sebaik-baik anak.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tauhid (7079)).
Peristiwa yang menjadi perhatian dalam pertemuan Nabi Muhammad dengan Nabi Adam adalah berkumpulnya semua ruh manusia di sekitar Nabi Adam. Ruh-ruh penghuni surga berkumpul di sebelah kanan beliau. Sedangkan ruh-ruh penghuni neraka berada di sisi kirinya. Beliau tersenyum dan menangis. Senyuman beliau adalah ekspresi kebahagiaan. Sedang tangis beliau adalah wujud kasih sayang beliau terhadap anak-anaknya yang akan menemui tempat kembali yang buruk.
Bisa jadi juga beliau merasa bersalah karena beliau menjadi lantaran manusia turun ke bumi. Sehingga manusia berhadapan dengan ujian. Dan mereka gagal menghadapi ujian tersebut. Makna inilah yang beliau ungkapkan ketika berhadapan dengan manusia di Padang Mahsyar kelak. Beliau berkata,
وَهَلْ أَخْرَجَكُمْ مِنَ الجَنَّةِ إِلاَّ خَطِيئَةُ أَبِيكُمْ آدَمَ، لَسْتُ بِصَاحِبِ ذَلِكَ..
“Bukankah yang mengeluarkan kalian dari surga adalah kesalahan ayah kalian Adam. Aku tak layak memberi syafaat untuk kalian…” (HR. Muslim dalam Kitab al-Iman (195)).
Melihat 3 Sungai Surga
Di antara hal lainnya yang dilihat Nabi shallallahu antara langit pertama dan langit kedua adalah tiga sungai besar. Ketiga sungai itu adalah Sungai Nil, Sungai Eufrat, dan al-Kautsar.
فَإِذَا هُوَ فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا بِنَهَرَيْنِ يَطَّرِدَانِ، فَقَالَ: مَا هَذَانِ النَّهَرَانِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا النِّيلُ وَالْفُرَاتُ عُنْصُرُهُمَا. ثُمَّ مَضَى بِهِ فِي السَّمَاءِ، فَإِذَا هُوَ بِنَهَرٍ آخَرَ عَلَيْهِ قَصْرٌ مِنْ لُؤْلُؤٍ وَزَبَرْجَدٍ، فَضَرَبَ يَدَهُ فَإِذَا هُوَ مِسْكٌ أَذْفَرُ، قَالَ: مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا الكَوْثَرُ الَّذِي خَبَأَ لَكَ رَبُّكَ
“Ternyata di langit dunia ada dua sungai yang mengalir, Nabi Muhammad bertanya, ‘Dua sungai apa ini wahai Jibril? ‘ Jibril menjawab, ‘Ini adalah Nil dan Eufrat.’ Kemudian Jibril terus membawa Nabi ke langit, tiba-tiba ada sungai lain yang di atasnya ada istana dari mutiara dan intan, Nabi memukulnya dengan tangannya, tiba-tiba baunya seperti minyak wangi adlfar. Nabi bertanya, ‘Ini apa wahai Jibril? ‘ Jibril menjawab, ‘Ini adalah telaga al Kautsar yang sengaja disimpan oleh Tuhanmu untukmu’.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tauhid (7079)).
Dalam perjalanan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat tiga sungai. Yang pertama dan kedua adalah Sungai Nil dan Eufrat. Keduanya akan beliau lihat kembali di langit ketujuh. Adapun al-Kautsar adalah sungai yang istimewa. Ia adalah hadiah yang Allah berikan kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Airnya harum bak misik. Bahkan lebih hebat lagi. Ia merupakan sungai di antara sungai-sungai surga.
sumber https://kisahmuslim.com/
Read more ...

Mothers Day

Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) menangis saat mencium tanggan ibunya di acara sungkem massal memperingati Hari Ibu di kawasan SLG, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (20/12). Sungkem massal memperingati Hari Ibu tersebut di ikuti ribuan siswa SD/MI se-Kabupaten Kediri. ANTARA FOTO/Rudi Mulya/mes/14
Hari Ibu akan jatuh pada Jumat 22 Desember 2017. Namun, seperti apa asal usulnya?
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise pernah menyatakan peringatan Hari Ibu di Indonesia dilakukan untuk mengenang perjuangan kaum perempuan. 

"Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia," ujar Yohana di Kementerian PPPA, Jakarta, seperti dilansir Antara, peringatan Hari Ibu tahun lalu.

Menurut dia, peringatan tersebut ditujukan untuk mengenang kaum perempuan yang telah berjuang bersama laki-laki dalam merebut kemerdekaan Indonesia. 

Ia mengatakan, Hari Ibu di Indonesia dilandasi oleh tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tenteram, damai, adil, dan makmur.

Hari Ibu dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928, di Yogyakarta, tepatnya di pendopo Dalem Jayadipuran milik Raden Tumenggung Joyodipoero.


Kongres ini dihadiri oleh wakil-wakil dari perkumpulannya Boedi Oetomo, PNI, Pemuda Indonesia, PSI, Walfadjri, Jong Java, Jong Madoera, Muhammadiyah, dan Jong Islamieten Bond. Tokoh-tokoh populer yang datang antara lain Mr. Singgih dan Dr. Soepomo dari Boedi Oetomo, Mr. Soejoedi (PNI), Soekiman Wirjosandjojo (Sarekat Islam), A.D. Haani (Walfadjri). 

Sekitar 600 perempuan dari berbagai latar pendidikan dan usia hadir dalam kongres Perempuan Indonesia Pertama ini. Organisasi-organisasi yang terlibat dalam penyelenggaraan itu antara lain: Wanita Utomo, Putri Indonesia, Wanita Katolik, Aisyah, Wanita Mulyo, perempuan-perempuan Sarekat Islam, Darmo Laksmi, perempuan-perempuan Jong Java, Jong Islamten Bond, dan Wanita Taman Siswa, demikian yang dicatat Susan Blackburn dalam Kongres Perempuan Pertama: Tinjauan Ulang (2007).

Baca: Asal-Usul Hari Ibu

Hampir seluruh kongres ini membicarakan relasi mengenai perempuan. Hal itu bisa dilihat dari pertemuan hari kedua kongres, dimana Moega Roemah membahas soal perkawinan anak. Perwakilan Poetri Boedi Sedjati (PBS) dari Surabaya juga menyampaikan tentang derajat dan harga diri perempuan Jawa. Kemudian disusul Siti Moendji'ah dengan “Derajat Perempuan” dan Nyi Hajar Dewantara—istri dari Ki Hadjar Dewantara— yang membicarakan soal adab perempuan.

Namun, yang tak kalah pentingnya adalah pidato Djami dari organisasi Darmo Laksmi berjudul “Iboe”. Di awal pidatonya, ia menceritakan pengalaman masa kecilnya yang dipandang rendah karena menjadi seorang perempuan. Pasalnya, di masa kolonial, hanya anak laki-laki yang menjadi prioritas dalam mengakses pendidikan. Sementara perempuan, dianggap tak jauh dari urusan kasur, sumur, dan dapur. Pandangan usang itu mengakar kuat. Pendidikan bagi perempuan juga tak dianggap penting karena selalu berakhir ke dapur. 

Tapi, Djami punya pendapat lain soal ini. Ia mengatakan: “Tak seorang akan termasyhur kepandaian dan pengetahuannya yang ibunya atau perempuannya bukan seorang perempuan yang tinggi juga pengetahuan dan budinya.” 

Djami melanjutkan: “selama anak ada terkandung oleh ibunya, itulah waktu yang seberat-beratnya, karena itulah pendidikan Ibu yang mula-mula sekali kepada anaknya.”

Itulah kenapa pembangunan sekolah-sekolah untuk memajukan perempuan seperti yang dilakukan Rohana Koedoes, Kartini juga Dewi Sartika memiliki peran penting. Seorang ibu yang pintar dan cerdas akan memiliki modal besar untuk menjadikan anaknya pintar. 

Maka, pada 22 Desember 1953, dalam peringatan kongres ke-25, melalui Dekrit Presiden RI No.316 Tahun 1953, Presiden Sukarno menetapkan setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai: Hari Ibu.

Baca juga artikel terkait HARI IBU atau tulisan menarik lainnya Alexander Haryanto
(tirto.id - Sosial Budaya
Read more ...

Tragedi Jatuhnya Pesawat Lion AirJT-610




Read more ...

Kronologi Lengkap Jatuhnya Lion Air JT 610

Berikut kronologi lengkap jatuhnya pesawat dan proses pencarian hingga Selasa siang yang dirangkum Kompas.com:



  1. Senin, 29 Oktober 2018 06.20 WIB: Pesawat Lion Air JT 610 take off 06.22 WIB: Pilot menghubungi Jakarta Control dan menyampaikan masalah flight control di ketinggian 1.700 feet. Pilot meminta naik ke ketinggian 5.000 feet. Jakarta Control mengizinkannya pesawat untuk naik ke 5.000 feet. 
  2. 06.33 WIB: Pesawat lost of contact dari radar. Catatan terakhir sebelum hilang kontak, pesawat berada di ketinggian 2.500 feet.
  3.  06.50 WIB: Basarnas menerima laporan air traffic control bahwa JT 610 lost contact. Setelah dikonfirmasi, Basarnas mengirim tim ke lokasi hilang kontak. 
  4. 07.20 WIB: KN 224 bertolak menuju koordinat LKP. Rubber Boat (RB) 03 bertolak menuju Lokasi Kejadian Perkara (LKP). 
  5. 09.35 WIB: Tim RB 1 (penyelam) POB (person on board) 2 bertolak menuju lokasi.
  6. 09.53 WIB: Tim RB 02 POB 13 bertolak menuju lokasi. 
  7. 10.40 WIB: KN Damari KP LKP dengan POB bertolak menuju lokasi. 
  8. 12.07 WIB: Tim penyelam melakukan penyelaman di sekitar LKP (nihil). 
  9. 13.02 WIB: Tim lapangan (Capt. KN 224) menemukan potongan tubuh di sekitar LKP. 
  10. 13.05 WIB: Serpihan dan potongan tersebut dibawa RIB 02 dan 03 menuju posko. 13.35 WIB: RIB menuju posko utama Pelabuhan JICT 2 membawa tiga kantong. 
  11. 13.45 WIB: tim penyelam Basarnas kembali melakukan penyelaman di sekitar LKP. 
  12. 14.15 WIB: KRI Tenggiri menyerahkan penemuan serpihan-serpihan pesswat ke KN Basudewa. 
  13. 14.21 WIB: KP 3004 Polda Metro Jaya menyerahkan serpihan pesawat ke KN Basudewa. 
  14. 14.38 WIB: RIB 01 tiba di Dermaga JICT 2 dengan membawa barang-barang penumpang.
  15.  14.38 WIB: RIB 01 tiba di Dermaga JICT 2 membawa enam kantong (jenazah). 
  16. 14.45 WIB: Ambulans Polri membawa enam kantong jenazah ke RS Polri. 
  17. 15.00 WIB: KRI Regel menuju lokasi untuk melakukan pencarian benda bawah laut dengan sonar. 15.10 WIB: Tim di LKP menemukan tiga potongan di permukaan. 
  18. 15.22 WIB: Ditemukan satu potongan tangan orang dewasa. 
  19. 15.45 WIB: Pilot boat MPAC Pelindo menyerahkan serpihan jok/busa tempat duduk pesawat dan potongan kepala, rambut, potongan daging, dan potongan-potongan tersebut dimasukkan ke kantong jenazah. 
  20. 17.00 WIB: Basarnas pastikan pencarian dilakukan 24 jam. Basarnas nyatakan sudah menemukan serpihan ekor pesawat. Badan pesawat belum ditemukan. 
  21. 20.00 WIB: 14 kapal yang melakukan operasi pencarian korban pada Senin malam. Penyelaman dihentikan karena jarak pandang terbatas. Badan pesawat belum ditemukan. Total 9 kantong jenazah sudah tiba di Tanjung Priok hingga Senin malam
sumber https://nasional.kompas.com

Read more ...

Bapak Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Seluruh rakyat Indonesia menyambut dengan suka cita Proklamasi Kemerdekaan. Peristiwa-peristiwa
heroik pun terjadi di berbagai daerah. Pembacaan teks Proklamasi memicu semangat pejuang-pejuang bangsa mengusir penjajah.

Dalam peristiwa pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ada dua tokoh penting yang mewakili seluruh rakyat Indonesia, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Kedua tokoh tersebut dikenal sebagai Proklamator.

Proklamator
Ir. Soekarno merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) dan Pahlawan Proklamator. Beliau menjadi Presiden RI sejak tahun 1945 sampai dengan 1967. Ir. Soekarno dikenal pandai berpidato dan menguasai beberapa bahasa asing sehingga dijuluki sebagai “Singa Podium”. Ir.
Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6 Juni 1901. Jenjang pendidikannya dimulai dari Indische School (IS) di Tulungagung. Setelah lulus, Soekarno melanjutkan pendidikannya di Europesche Lagene School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogene Burger School (HBS) Surabaya; dan Technische Hogere School (THS), sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB), di Bandung, Jawa Barat, dan memperoleh gelar insinyur.

Drs. Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden Pertama RI (1945-1957) dan Bapak Koperasi Indonesia. Beliau juga sangat berperan dalam upaya memperoleh pengakuan dari pemerintah Belanda terhadap kedaulatan RI. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902. Jenjang pendidikannya ditempuh di Europoesche Lagere School (ELS) di Bukittinggi, Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Padang, dan Handels Middelsbare School (HMS) di Jakarta.
Proklamasi
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta para tokoh lainnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan dan Drs. Moh. Hatta sebagai pendampingnya. Bahkan, dalam teks Proklamasi tersebut, tercantum nama dan tanda tangan mereka berdua atas nama bangsa Indonesia. Oleh karena itulah, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diberi gelar sebagai Pahlawan Proklamator pada tahun 1986.



Ayo Menulis
Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam kolom-kolom berikut dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!

A. Ir Soekarno
  1. Siapakah nama tokoh berikut? Ir. Soekarno
  2. Kapan dan di manakah beliau dilahirkan? Ir Soekarno lahir Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6 Juni 1901.
  3. Bagaimanakah riwayat pendidikannya? Beliau bersekolah dari Indische School (IS) di Tulungagung, Europesche Lagene School (ELS) Mojokerto, Hogene Burger School (HBS) Surabaya; dan Technische Hogere School (THS),hingga memperoleh gelar insinyur.
  4. Julukan apa yang diberikan kepadanya? Ir. Soekarno dijuluki Macan Podium.
  5. Mengapa dijuluki seperti itu? Beliau  pandai berpidato dan menguasai beberapa bahasa asing.
  6. Apa saja yang sudah diperjuangkannya bagi bangsa dan negara Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta para tokoh lainnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

B. Drs. Moh. Hata
  1. Siapakah nama tokoh berikut? Drs Moh. Hatta
  2. Kapan dan di manakah beliau dilahirkan? Beliau lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902.
  3. Bagaimanakah riwayat pendidikannya? Beliau menimba ilmu di Europoesche Lagere School (ELS) di Bukittinggi, Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Padang, dan Handels Middelsbare School (HMS) di Jakarta.
  4. Julukan apa yang diberikan kepadanya? Bapak Koperasi Indonesia.
  5. Mengapa dijuluki seperti itu? Perhatian beliau yang dalam terhadap penderitaan rakyat kecil mendorongnya untuk mempelopori Gerakan Koperasi yang pada prinsipnya bertujuan memperbaiki nasib golongan miskin dan kelompok ekonomi lemah.
  6. Apa saja yang sudah diperjuangkannya bagi bangsa dan negara Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta para tokoh lainnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan Beliau juga sangat berperan dalam upaya memperoleh pengakuan dari pemerintah Belanda terhadap kedaulatan

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh rakyat di berbagai penjuru daerah. Peristiwa pembacaan Proklamasi memberikan semangat untuk melakukan perlawanan mengusir penjajah di berbagai daerah.

Tokoh yang sering dijuluki sebagai Bapak Proklamator Indonesia adalah Presiden pertama RI, SOEKARNO (dan juga HATTA). Julukan tersebut melekat lebih kuat pada Soekarno karena beliau yang membacakan naskah proklamasi untuk menyatakan kemerdekaan pertama kalinya.

Meski demikian, beberapa pihak juga menyebut julukan tersebut milik Hatta yang setia mendampingi Soekarno dalam peristiwa proklamasi. Meskipun pada kenyataannya di kemudian hari, Hatta lebih populer dengan julukan Bapak Koperasi Indonesia.

sumber http://www.mikirbae.com/
Read more ...

Puisi | Hikayat Cinta dari https://hij-rahku.blogspot.com




Orang bilang cinta berawal dari mata turun ke hati

Tapi aku bilang cinta dikirim Tuhan melalui hati

Menyebar melalui urat nadi dan ke seluruh relung jiwa

Lalu menggerakkan dua pasang mata untuk saling mencari cinta

Orang bilang bila cinta sudah melekat, gula jawa rasa coklat

Tapi aku bilang bila cinta sudah tiba semua coklat di dunia terasa gula jawa

Manis alami dan menyebarkan aroma keanggunan tanah jawa

Semerbak mewangi menembus cakrawala

Orang bilang bila sudah cinta, jarak jauh menjadi terasa dekat

Jarak dekat ingin terasa lebih jauh untuk saling berbagi cerita

Tapi aku bilang cinta bukan soal merubah rasa

Yang dapat merubah dimensi ruang

Tapi cinta adalah soal saling menghargai rasa yang berbeda

Orang bilang bila sudah cinta, waktu sehari terasa setahun

Mematikan rasa sakitnya penantian

Tapi aku bilang cinta bukan soal merubah rasa

Yang dapat merubah dimensi waktu dan masa

Tapi cinta adalah soal saling memahami rasa yang beraneka warna

Jaga dan hargailah cinta

Tetaplah bergandeng tangan

Dalam suka maupun duka

Teruslah berjalan menatap masa depan

Meski cobaan datang dan rintangan menghadang. 
sumber https://www.kompasiana.com
Read more ...

Minggu, 28 Oktober 2018

Do'a di Hari Sumpah pemuda

Wahai pemuda …
Semangat berjuang dalam dekapan sumpah pemuda
Mencintai dengan sepenuhnya tanah air Indonesia
Menjaga keutuhan bangsa dengan sebaik-baiknya penjagaan
Jadilah pemuda yang siap siaga dalam melenyapkan kejahatan

Pemuda adalah tonggak berdirinya suatu bangsa
Jangan kau biarkan tanah air bercera-berai
Amankan dari serangan orang yang bertopeng belang
Terus terawasi hingga dari kejahuan ujung negeri

Bentangkan terus kekuatan sayap-sayap panjimu
Jagalah persatuan dan kesatuan yang menjadi kekuatan
Saling menguatkan dalam proses penegakan seutuhnya
Pemuda hebat rela membela kebenaran yang berlandaskan kedaulatan

Tanpamu bangsa ini akan perlahan runtuh nyaris rubuh
Pemudanya tak lagi kokoh dalam menguatkan
Pemberontakan seakan siap melenyapkan kekuasaan
Musuh-musuh bergandengan menjadi satu siap menyerbu

Wahai pemuda…
Bersatuan dalam dekapan cinta tanah air sesungguhnya
Bumi pertiwi yang telah berpenghuni nyaman
Tak rela jika harus terjadi lagi penindasan
Teruslah membela dalam hal kebenaran nyata

Read more ...

Istikharah cinta

Istikharah Cinta



Bersaksi cinta diatas cinta
Dalam alunan tasbih ku ini
Menerka hati yang tersembunyi
Berteman dimalam sunyi penuh do'a

Sebut nama Mu terukir merdu
Tertulis dalam sajadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi hingga akhir zaman

Istikharah cinta memanggilku
Memohon petunjukmu
satu nama teman setia
Naluriku berkata

Dipenantian luahan rasa
Teguh satu pilihan
Pemenuh separuh nafasku
Dalam mahabbah rindu

diistikharah cinta..


Read more ...
Designed By